November 23, 2012

Kasih Anak Sepanjang Galah, Kasih Ibu Sepanjang Masa


Katanya, tidak ada yang namanya anak nakal. tapi apa sebutannya jika ada seorang anak yang "terampil" meneriaki orang tuanya bahkan memakinya, padahal usianya baru lima-enam tahun?

seseorang yang saya kenal, sebut saja si Y, adalah seorang janda muda dengan satu putra usia lima-enam tahun yang saya singgung sebelumnya. si anak ini berkelakukan buruk sekali. suka membentak ibunya, memaki ibunya, termasuk siapapun yang menegurnya. kesimpulan saya mengarah mungkin diakibatkan oleh perceraian orang tuanya. atau whatever yang saya sendiri juga tidak tahu dan tidak ingin mencari tahu (bukan urusan sayalah!).

si anak ini, bahkan bapak saya pun sepakat ada yang tidak beres di jiwanya. tiap kali hujan dia bersorak dan berkejaran dengan ibunya yang menyuruhnya duduk diam di dalam rumah saja. saya sih besok kepinginnya menjadi tipe orang tua yang memberi kesempatan pada anaknya merasakan asyiknya main air di tengah hujan. jadi saya oke-oke saja melihat anak-anak begitu menikmati air dari langit yang mengguyur tubuh mereka. sekali tempo bolehlah.

Tapi, sekali dua tiga kali dan kesekian kalinya hujan turun saya mulai menemukan sesuatu yang aneh pada anak tadi. Setiap kali hujan turun, dia seperti kerasukan. dia akan segera lari menyambut hujan ibarat kuda yang baru lepas dari kandangnya (bukan bermaksud menyamakannya dengan kuda, ini semacam menganalogikan saja).

okelah jika mungkin itu hujan pertama di musim kemarau nan panas menggelora, tapi kalau hujannya sudah setiap hari, saya rasa euforia anak itu berlebihan. saya malah jadi curiga, jangan-jangan dia itu semacam "tertempeli sesuatu" yang membuatnya "kegilaan" pada hujan. itu sih secara tidak logisnya, tapi logically saya yakin dia mengalami masalah di jiwanya entah karena apa (saya bukan pakar psikologi) sehingga membuat si anak ini "unik" dengan kelakuannya. "keunikan" lainnya adalah, karena dia kabur dari rumah saat hujan sudah bisa dipastikan kalo ibunya akan memarahinya. dan dia seolah tak mau kalah dengan gantian meneriaki ibunya. bahkan memaki.

lalu anak lain yang juga saya kenal, sebut saja Z. dia ini juga laki-laki, usianya baru tujuh-delapan tahun. tapi hobinya ini ngamuk. dia pemarah tingkat internasional. wajahnya selalu tegang tak bisa ceria seperti anak kebanyakan lainnya. kalau ini sih, saya curiganya dia sering di bully teman-temannya di sekolah (mungkin!). Oiya, dia pun "terampil" meneriaki orang tuanya kalo sedang tidak berkenan. Nah, kalo anak ini... saya pernah beberapa kali membahasanya dengan kawan saya seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa. Memang meskipun kelihatannya si Z ini seperti anak kebanyakan, tapi sebenarnya dia itu berbeda, different.  Jadi harus mendapat penanganan khusus.

manusia itu terlabeli dengan ketidaktahuan. Jika ada orang yang merasa banyak tahu, saya pikir dia adalah orang yang sok tahu. Karena konon katanya, semakin kita banyak tahu artinya semakin banyak pula yang tidak kita tahu. kita tidak pernah tahu akan terlahir sebagai siapa, anak siapa, hidup dimana, atau memiliki sifat seperti apa kita nantinya. Kita pun tidak pernah tahu akan diberi orang tua seperti apa, atau dikarunia anak yang bagaimana kelak. Tapi pastilah, orang tua mereka, orang tua yang memiliki anak "unik" (saya rasa ini istilah yang paling tepat daripada menyebutnya anak nakal) ini memiliki kesabaran yang teramat luar biasa dibanding orang tua lainnya. Sudah tentu, meskipun terkadang mereka pun ikut berteriak saat anaknya meneriaki mereka toh pada akhirnya mereka tetap membuka tangan lebar-lebar, memberikan peluk terhangat, bahkan mungkin menangisi kesakitan yang dirasakan anaknya. ini yang saya pelajari dari orang tua kedua bocah tadi.

Kasih anak sepanjang galah, kasih orang tua (ibu) sepanjang jalan. memang begitu ya... 

*ibu saya pernah berkata "wong tuwo sugih, anak melu ngrasakno...anak'e sugih, rung karuan wong tuwo melu ngrasakno (orang tua kaya, anak tentu ikut kaya... jika anak kaya, belum tentu orang tua ikut kaya)

**gambar dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar