Agustus 04, 2012

Keberangkatan

Berakhirlah sudah segala keduniawian mbah putri kami. Tunai sudah amanatnya menjadi pemimpin, setidaknya menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Setelah sekian hari menahan sakit karena fisik tak mampu lagi berlaku selayaknya sedia kala, jiwa dan raga yang seolah kembali menjadi bayi, maka berakhirlah sudah persinggahan hidup mbah putri di dunia.  Pada hari Jumat yang konon katanya hari paling mulia diantara hari-hari lainnya dan di bulan Ramadhan, bulan yang katanya paling istimewa bagi kami yang meyakininya, mbah putri berangkat menuju kehidupan abadi yang sesungguhnya.

Tak ada yang pernah mampu menggambarkan bagaimana datangnya ajal. Kebanyakan orang hanya menduga-duga. Kebanyakan pertanda hanya bisa dirasakan oleh si tokoh utama. Sementara tokoh pendukung hanya menduga berdasarkan fakta-fakta yang sudah pernah ada. Semua pun menjadi terang setelah firasat dan praduga terbukti adanya, mbah putri “berangkat” pagi itu. Menyusul sang anak lelaki kesayangan yang telah terlebih dulu meninggalkannya hampir dua bulan sebelumnya. 

Lalu akhirnya tak banyak air mata, karena tentu saja itu sudah jalan paling baik bagi mbah putri di kondisinya yang semakin renta. Semua ikhlas, karena tak ada yang sanggup lebih lama menyaksikan penderitaan mbah putri. 

bersama mbah putri lebaran tahun lalu :)
sang ibu diapit para anak lelaki. pakde (kiri mbah putri) terlebih dahulu berangkat.


 Semoga beliau mendapat jalan terang di sana. semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Penciptanya. Amin Ya Rabbalalamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar