Mei 28, 2015

Waktu Berubah. Atau Kita?

Perasaannya berantakan. Malam ini ia tidur memeluk si bungsu mengelus rambut panjangnya sesekali menyeka air mata yang masih turun membelai pipinya.

Masih lekat terngiang bentakan Andra di telinganya, "Apa yang kamu banggakan dari karir yang terus naik kalau keluargamu berantakan?!"

Ia tak suka konfrontasi. Maka ia memilih menyingkir dari perdebatan menuju kamar si bungsu. Si sulung sedang menginap di rumah tantenya. Hari ini ia terlambat menjemputnya pulang les, karena meeting di kantor molor berjam-jam dari jadwal semula.

Ia sudah meminta maaf tak bisa menjemput si sulung. Benar bahwa hal ini bukan pertama kalinya, beberapa kali sulung harus menginap di rumah tantenya karena terlalu larut untuk membawanya pulang.

Tapi protes Andra memancing amarahnya juga akhirnya. Andra menyoal pekerjaannya, yang bahkan Andra sendirilah yang memberi restu untuk ia mau dipromosikan jadi supervisor di kantornya. Baru beberapa bulan dan lalu sekarang Andra mempersoalkannya.


*Tempora mutatur et nos mutatur in illis
Waktu berubah dan kita pun berubah di dalamnya (pepatah Latin)


#fiksimini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar