April 20, 2013

Catatan Pecinta Lampu Kota

Setelah beberapa waktu terakhir saya selalu bergegas saat pulang dari kantor ke kos, Semalam saya akhirnya bisa santai melangkah, menikmati tiap jejak bahkan merasakan irama ayunan langkah saya sendiri. Saya begitu menikmati perjalanan pulang saya, tersorot kerlap-kerlip lampu mobil ditengah keriuhan klaksonnya, sesekali mengamati pendar lampu gedung-gedung pencakar langit, dan pendaran lampu neon dan cahaya bohlam dari warung-warung makan di sepanjang tepi jalan yang saya lalui.

Seperti memiliki daya magis, saat itu lelah dan letih yang saya rasakan jadi tak terasa, keserbadinamisan yang saya rasakan lima hari sebelumnya jadi terlupa, waktu seolah melambat mendapati apa yang ada di hadapan saya. Hitam kelam langit malam dibingkai manis oleh kerlip gedung-gedung tinggi menjulang. Sebuah perasaan yang dinamakan nyaman menyeruak diantara bongkahan-bongkahan kepuasan.

Norak? Mungkin saja. Tapi amat istimewa, bagi saya yang anak desa.


2 komentar:

  1. Skrg di Jakarta, Al? Kalau aku suka light pollution. Hehe :)

    BalasHapus
  2. iya nih, di jakarta :)

    light pollution juga lucu tuh...hihi

    BalasHapus