Desember 16, 2011

Maka, seberapa besarkah nyali kita?

tinggal lama di sebuah kotak yang indah, memesona, selalu membuat kita nyaman. benarkah demikian? 
orang menyebut "katak dalam tempurung" bagi sesorang yang enggan keluar, menghadapi realitas dari dunianya yang nyaman. apa kerugiannya? jelas, dia menjadi buta akan kehidupan diluar tempurugnya. maka, bisa jadi kenyamannan yang ditemukannya bsia jadi hanyalah kenyamanan semu. betapa tidak, tinggal ditempat yang nyaman seringkali justru mematikan potensi otak!
padahal, bisa jadi keadaan di luar kotak ternyata jauh lebih indah bahkan lebih istimewa dari keadaan di dalam kotak. ada sebuah perumpaan "gua plato" dalam kondisi ini. seorang tawanan dalam gua yang dibunuh oleh kawan-kawannya karena menunjukkan keindahan di luar gua. mengapa? karena si tawanan yang keluar gua ini dianggap merusak ilusi dan bayangan mereka mengenai kondisi di luar gua. pada akhrinya, mereka sampai mati ada di dalam gua tanpa tahu kondisi di luar gua!!
lalu, sudah beranikah kita keluar dari kotak kita, yang biasa memberi rasa nyaman, yang biasa memberi kita rasa senang untuk menghadapi hal baru lagi. seberapa besar nyali yang kita miliki menghadapi ketidaknyamanan ketidaknyamanan yang pasti datang? bernyalikah kita?


2 komentar:

  1. ada juga yang punya pandangan lain mengenai hal "keluar dari ketidaknyamanan" atau katakanlah si comfort zone itu

    yakni, bukankah pada dasarnya semua orang menginginkan hidup yang.... nyaman?

    BalasHapus
  2. yes,
    makanya setiap orang berusaha keras membuat diri mereka nyaman dalam kondisi apapun.

    tinggal beranikah kita meninggalkan kenyamanan itu dan mencari atau bahkan membuat kenyamanan lainnya...
    :)

    BalasHapus