Dia masih sama manisnya seperti terakhir kali kita bertemu
Masih sama anggunnya seperti terakhir kali mencepol rambut
yang biasa ia kuncir kuda
Masih sama cantiknya seperti terakhir kali kusingkirkan
helaian rambut yang menutupi keningnya
Masih sama senyumnya seperti terakhir kali ia merajuk minta
dibelikan novel terbaru dari pengarang favoritnya.
Ia terpejam,
Dengan senyum yang tak pernah tertinggal setiap hari
Dengan rona pipi yang selalu menggoda
Dengan kenyamanan yang pasti kini sudah ia miliki.
Katanya, setiap yang mati muda akan dipelihara Tuhan dari sekian banyak dosa.
Dan pasti pun begitu denganmu, Rania.
Aku sendiri tak terlalu cukup mencintaimu, karena tak mampu
membebaskan segala rasa nyerimu
Tuhan yang lebih mencintaimu,
Yang mampu melepas segala kesakitanmu, pun dengan
dosa-dosamu.
Ya, aku melepasmu.
Merelakanmu.
inspired of : kekasih yang ditinggal kekasihnya untuk selamanya, di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar