“Sudah berapa kali kamu bohongi aku, Sin?”
Sintya terperangah.“Ngomong apa sih kamu.”
“Kalau orang tuamu? Sudah berapa kali kamu bohongin?”
“Maksudmu apa sih?” Sintya berdecak.
Adrian meringis, “Di depanku saja kamu berani membohongi orang tuamu. Aku jadi berpikir, mengira-ngira kamu juga pasti melakukan itu padaku.”
“Nggak. Ngawur ah!” Kata Sintya lalu berlalu bergitu saja meninggalkan kekasihnya yang masih mengulum senyum. miris.
“I'm not upset that you lied to me, I'm upset that from now on I can't believe you.” - Nietzsche
Tidak ada komentar:
Posting Komentar