Oktober 13, 2014

Flashback

Beberapa waktu yang lalu, pasca berakhirnya relasi dengan pria yang saya gadang jadi bapaknya anak-anak saya nanti, saya sempat bimbang mau diapakan blog ini. Mengingat banyak sekali tulisan yang isinya tentang dia, dia, dia, lalu dia lagi.

Kembali membaca beberapa postingan pastilah membuat jiwa raga pikiran ini tercabik-cabik. Tapi toh kemudian saya masih terus menulis, semacam selfhealing mungkin. Dan taraaa .... saya putuskan tidak menutup blog ini. Juga tidak membiarkannya berdebu bersarang laba-laba. Atau menghapus postingan yang terkait dengan pria yang pernah membuat saya bahagia itu. Bahkan saya bertekad akan makin sering menulis, yang meskipun wacana seringnya tetap jadi wacana sih.

Saya ingin terus menulis di sini, terus bercerita. Tentang apa saja. Walaupun kebanyakan soal perasaan saja :p. Hanya satu yang tercetus dipikiran saya, kelak saya akan punya anak. Rasa-rasanya, saya ingin meninggalkan jejak agar anak saya di kemudian puluhan tahun mendatang tahu betapa melankolisnya mamanya. Betapa menye-menyenya mamanya kala jatuh cinta, pun dengan patah hati. Karena siapalah saya. Tak akan ada yang tertarik menuliskan kisah hidup saya. Jadi, saya rasa satu-satunya cara ya hanya dengan menulis di sini dan terus menulis di sini. Mudah-mudahan, Yang Di Atas memberi banyak kesempatan pada saya dan anak bahkan cucu saya untuk membaca tulisan ini kembali bersama-sama.

3 komentar:

  1. mudah2an blogger belom bangkrut pas anak kita kenal internet dan cinta ya Al :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah-mudahan. haha. kalo blogger beneran brangkut ya artinya ibarat memang udah harus ganti buku diari hihi

      Hapus