Juli 02, 2014

Tiga

Benar.
Batas kesabaran kita masing-masing, ternyata di angka tiga.
Tiga yang bagiku menjadi penanda keseriusanmu dulu.
Tiga yang bagimu ternyata juga adalah batas keseriusanmu kini. Tak akan ada keempat kali bagimu.
Lalu mau apa?
Sudah berkali aku bilang aku belum bisa pulang. Lalu kamu datang mencoba memberi keyakinan. Kala aku gamang lalu kamu menghilang, katamu kamu lelah.
Cerita yang sama kembali berulang. Kamu datang, aku masih gamang, kamu hilang.
Dan sekarang untuk kesekian kali kamu datang, aku tetap gamang, kemudian kamu minta ijin menghilang.
Menurutmu apa yang sebenarnya bisa kupercaya lagi dari hal-hal yang demikian?
Namun, andaikatapun benar akhirnya kamu menyerah dan menghilang, aku paham.

1 komentar:

  1. dia tidak pernah menghilang..
    jika kami kira dia menghilang ketika dia memintamu pulang pada kesempatan pertama dan kedua, kamu salah..
    dia tidak menghilang..
    dia hanya membutuhkan waktu untuk memahami bahwa kamu masih bisa diperjuangkan.
    bukan untuk menghilang, tapi untuk meyakinkan dirinya sendiri..

    kini..
    jika memang dia menghilang, itu untuk menyembuhkan semua luka.
    luka yang didapat dari setiap penolakan yang telah dia terima selama ini..

    seperti katamu..
    biarlah waktu yang menyembuhkan.. :)

    *butuh keberanian untuk nulis komentar disini
    mudah-mudahan bisa memperbaiki semuanya..

    have a good friday al.. :)

    BalasHapus