memang apa yang saya temui?
perjalanan saya melewati rute Pantura, mulai dari Kudus, Pati, Juana, Rembang, Blora, Cepu. sepanjang perjalanan, saya paling suka jalan selepas Juana mulai masuk Rembang. bau laut. saya cinta laut! juga wilayah masuk hutan Blora, hutan Mantingan namanya. Nah ini dia yang membuat saya terganggu. mudik dari tahun ke tahun membuat saya merasakan perubahan wilayah daerah itu. dari yang asalnya berpohon jati lebat, jadi jarang-jarang, sampai akhirnya gundul. mulai dari yang hutannya gelap, langit biru kontras dengan warna hijau rimbunan dedaunan pohon-pohon, kini jadi gersang panas berdebu.
dari tahun ke tahun makin parah. malah di beberapa wilayah, hutannya sudah dibuka jadi ladang. padahal jelas-jelas ada palang tertulis hutan cagar alam, dilindungi juga spesies macam tutul. lha kalo udah dibuka jadi lahan seperti itu kemana macan tutulnya. Miris!! belum lagi para penjual-penjual makanan, es degan, bakso mia ayam di pinggir-pinggir jalan yang membuang limbahnya ke hutan di belakang mereka! bikin gregetan!!
hutan bekas dibakar yang mungkin sedianya mau dibuka untuk lahan perladangan |
selama ini saya tak pernah secara serius menanggapi berita mengenai kerusakan hutan, melihat langsung kondisi seperti ini membuat saya sadar betapa sudah parahnya bumi. rasa-rasanya benar kalau dibilang sudah dekat waktu kiamat. Saya tak bicara siapa yang harus disalahkan atau bertanggungjawab atas keadaan ini, saya sendiri justru makin mawas diri. instrospeksi apa yang sudah saya lakukan terhadap bumi. tak perlu muluk, saya mulai dari area yang paling dekat. sudahkah saya menyiram tanaman hari ini atau sudahkan saya tak membuang sampah sembarangan hari ini. dan bila saya sendiri yang melakukan hal-hal tersebut jelas tak berarti apa-apa, jadi jelas alangkah lebih baik jika kita lakukan bersama. lalu, sudahkan anda merawat lingkungan sekitar anda hari ini?
dulu di sini ademnya bukan main |
*gambar dok.pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar