Lagi-lagi masalah kerjaan. Obrolan ini diawali dari kelas career coaching oleh sahabat saya Dini.
Dini yang lulusan Sastra Inggris ini, entah bagaimana dari dulu saya kenal dia
tak jemu-jemu saya mengaguminya. Dia punya energy positif bahkan terhadap
orang-orang di sekitarnya. Pun pada saya, bahkan hingga saat ini. Oke, ini bukan
tentang Dini. Tapi tentang obrolan kami mengenai karir saya dimasa depan.
Obrolan ini bermula dari celotehan saya mengenai masa depan yang
masih suram. Dan si Dini ini menawarkan sebuah games untuk mengetahui passion
dan akan cocok di bidang apa kita bekerja. Maka di suatu sore di rumah saya
Dini datang dengan sebuah amplop. Amplop ini terdiri dari beberapa kertas berisi 8 step
mengetahui passion kita ada di bidang apa. Saya tidak akan menceritakan
mengenai games ini sendiri, karena ya… terlalu ribet. Tapi saya akan
menceritakan mengenai hasil dari games ini.
Dan sodara-sodara bagaimana hasilnya, si Dini ini di akhir
games menebak bidang-bidang pekerjaan sesuai jawaban-jawaban saya di step-step
games sebelumnya. Dia menebak beberapa :
> Bidang Keuangan di suatu perusahaan/banker
> Di Media cetak
> EO
> PNS
> Bidang Keuangan di suatu perusahaan/banker
> Di Media cetak
> EO
> PNS
Dan, jeng jeng jeng memang yang dia tebak bsia dikatakan
sesuai dengan yang saya tulis (di sini tidak ada kongkalikong sodara-sodara).
Dini menebak dari pilihan-pilihan jawaban saya di step sebelumnya yang
menanyakan sifat, karakter, serta harapan saya.
Yes, dan setelah ada diskusi kecil kami sepakat bahwa
passion saya ada media cetak, spesifiknya sesuai mimpi saya dulu adalah Head of Chief di majalah
lifestyle.Bagaimana rincinya? Mmm… mungkin kita harus berdiskusi secara
langsung :) Yang jelas saya ingin menjadi wanita karir tetapi tetap bisa
menghandle pekerjaan di rumah sendiri. Untuk awalnya jelas saya tidak bisa
menjadi kepala atau pimpinannya, jadi bisa dimulai dari posisi bawahnya dulu.
Sebenarnya, impian masa kecil saya adalah menjadi penulis.
Penulis novel khususnya. Namun, seiring berjalannya waktu, mimpi ini tergerus
dengan kepentingan-kepentingan lain. Nah, setelah saya agak mengerti saya
putuskan untuk menjadi reporter, sebelum saya tahu berat sekali tugas seorang
reporter. Terlebih saya tidak suka
bidang-bidang berat, semacam politik, hukum, ekonomi, saya amat buta. Hahahaha…
dan akhirnya sampai kini saya justru bingung sendiri sebenarnya passion saya
itu apa. Nah, sampai kemudian muncul opsi lain dalam diri saya, saya ingin
menjadi reporter majalah lifestyle saja. Kenapa? Karena saya tidak mau
berhubungan dengan bidang-bidang saya tidak suka itu tadi. Ya biarlah, wong
kala itu saya bermimpi :)
Kala itu saya berfikir, kalau seperti itu berarti kemungkinan besar saya harus mau tinggal di kota besar dimana kesempatannya akan terbuka lebar. Padahal bisa dibilang, saya anak rumahan yang tidak bisa tinggal jauh dari rumah. Makanya saya kembali meninjau ulang mimpi saya itu tadi.
Dan sekarang, di si Dini ini dengan hasil games-nya tadi justru
membangkitkan kembali mimpi saya yang sempat terkubur itu. Dia menyakinkan bahwa saya harus menjaga
passion saya ini. Ini menjadi pegangan saat saya memilih pekerjaan nanti. Dia
meyakinkan untuk bersabar dan terus berusaha. Menyarankan saya untuk giat lagi
menulis, sebuah kegiatan yang saat-saat ini tak terlalu rutin saya jalani. Dia
bilang bukan hal yang mustahil bagi saya, mengingat karakter dan basic
pendidikan serta pengalaman saya yang meskipun memang tak banyak. Orang lain
saja percaya saya mampu dan saya bisa, apa iya saya meremehkan kemampuan diri
saya sendiri. Jadi mungkin saya harus lebih bersabar lagi dan mencoba setiap
kemungkinan tentunya. Bukankah kata Coelho jika kita mengerahkans egala daya
usaha kita untuk meraih mimpi kita, semesta akan ikut membantu. Dan tentu saja,
Tuhan pasti tidak diam saja.
Jadi, agaknya saya semakin bulat berpikiran bahwa saya akan
mencari dan memilih pekerjaan saya sesuai hati nurani saya. Dan passion saya? Tentu ada banyak
kemungkinan-kemungkinan, termasuk kemungkinan bekerja di bidang yang bukan
passion saya tadi. Yang jelas, sesuai hati nurani :) :) :) :)
so sering-sering ngobrol dg HATI NURANI
BalasHapusya begitulah. menurut saya dialah yang paling jujur :)
HapusCoelho juga pernah bilang, "Rahasia hidup adalah, saat kau terjatuh 7 kali, bangkitlah kembali 8 kali"
BalasHapusSo, never give up to reach your dream.
wahh,yusi... makasih sudah berkunjung lagi lho :)
Hapussepakat!
karena jatuh adalah zat imun untuk menjadi kuat.
:D