Dia begitu sederhana. sesederhana
ia menjalani kehidupan, sesederhana pula ia melihat dan membagi cinta. ia tak
pernah mengumbar kata cinta. cintanya disampaikan berupa sms singkat di kala
pagi, atau pelukan singkat sebelum ia melepas keberangkatan para gadisnya.
Lelaki ini adalah orang pertama
sekaligus terakhir yang memastikan para gadisnya berbahagia, merasa hangat di
kala dingin, merasa dicintai kala sendiri, merasa bahagia saat kurang. Ia tak
bisa memberikan kemewahan bagi para gadisnya, tapi bekeras bahwa gadisnya tak
boleh (merasa) berkekurangan. diajarkannya rasa syukur sejak para gadisnya
mulai lahir kedunia.
Ia merasa para gadisnya bukan
miliknya. para gadisnya adalah milik semesta. ia membiarkan para gadisnya
berbuat sesuka mereka, membuat mereka melihat warna-warni dunia, merasakan
manis getir semesta. membebaskan mereka berkarya, menjadi bagian dunia. maka
jika tahun-tahun sebelumnya ia bisa memeluk kedua gadisnya saat suara takbir
menggema di seluruh penjuru kota, tahun ini ia ia harus rela hanya bisa mencium pipi satu gadisnya
saja.
Dan 11 Agustus lalu, pada saat
seharusnya ia merayakan hari jadinya, ia pun rela berada jauh ribuan kilometer dari
gadisnya juga harus rela melepas satu gadisnya demi meretas mimpi mereka.
happy birthday my beloved dad
stay healthy. may Allah blessed you. Always.
aamin
Jakarta, 12 Agustus '13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar