Dan perjalanan mencari "rumah" itu tak pernah mudah.
Setelah sekian lama saya merasa tak punya "rumah", kehilangan "rumah", sekarang saya kembali memiliki "rumah". Yang benar-benar saya akui keberadaannya, saya terima apapun kondisinya.
Kini saya kembali merasa punya tujuan, tahu kemana harus pulang, tahu kemana beristirahat ketika lelah datang, tahu kemana meminta pertimbangan ketika ragu, dan -kembali- tahu apa yang saya harus lakukan kemudian.
"Rumah" yang semoga tahan badai. "Rumah" yang semoga selalu bisa menjadi tempat berpegang. "Rumah" sederhana yang semoga bisa membuat saya selalu merasa kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar