Buket mawar itu aku bongkar, lalu kurangkai lagi.
Benar katanya kalo cantik itu harus mau sakit, buktinya buket itu. Demi cantik yang kemarin sempat dielu-elukan banyak orang, ternyata setelah kubongkar ikatannya, banyak selotip yang ditempel. Sayang saja, kalau mawar secantik itu demi dirangkai harus dijalin berkelindan dengan selotip. Maka kubongkar dan kurangkai lagi di botol bekas sederhana.
Sekarang kuletakkan di bawah jendela, supaya apa? Aku juga tak tahu ... Yang jelas aku merasa harus melakukannya saja.
Sampai kapan? Sampai layu dan mengering mungkin.
Sampai kapan? Sampai layu dan mengering mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar